Night Diamond Bloody Red - Busy

Rabu, 24 April 2013

PAUD DAHULU Vs PAUD MASA KINI


PAUD DAHULU

Vs
PAUD MASA KINI
 

Paud (Pendidikan Anak Usia Dini) sama dengan PAPS (Pendidikan Anak Pra Sekolah). tokoh yang pertama sekali memperkenalkan pendidikan seperti ini adalah Friedrick Froebel (1837) yang membuka sekolah Taman Kanak-kanak pertama di Jerman. Beliau disebut juga Ayah pendidikan anak usia bayi. Menurutnya, Pendidikan taman kanak-kanak perlu mengikuti sifat anak serta bermain merupakan suatu metode dari pendidikan dan cara dari anak untuk meniru kehidupan orang dewasa dengan wajar.

Ada tokoh dari Indonesia yang memberikan kontribusi mengenai pendidikan anak ini yaitu Ki Hajar Dewantara. Pandangan Ki Hajar Dewantara mengenai pendidikan anak ini lebih menekankan kepada penanaman nilai, martabat kemanusiaan, nilai moral watak, dan pada akhirnya pembentukan manusia yang berkepribadian. Ciri dari khas pendidikan anak usia dini disebut Sistem among yang mempunyai inti : Ing ngarso sing tulodo, Ing madya mangun karso dan Tut wuri handayani.

Pada hakekatnya, PAUD merupakan upaya untuk memberikan stimulus, pengasuhan yang benar, dan pemberian kegiatan pembelajaran yang melatih dan menghasilkan kemampuan dan keterampilan pada anak.  Dimana, pendidikan yang diberikan menitik beratkan kepada dasar pertumbuhan dan perkembangan fisik, kecerdasan, daya cipta (kreativitas), emosi dan spiritual. Karenanya, penyelenggaran dari Pendidikan Anak Usia Dini ini harus disesuaikan dengan tahap perkembangan yang dilalui oleh anak. Inilah yang menjadi kendala di masa sekarang.

Dulu anak-anak usia dini (0-8 tahun) yang dididik baik secara formal (TK, RA, dll) informal (kel.bermain,TPA, dll) dan nonformal (pend. Keluarga, pend. Lingkungan dll) lebih mengarah kepada budi pekerti. Tingkat pelajaran yang diterima anak-anak memiliki level yang memang pantas diterima anak-anak yang dalam tahap perkembangan usia 0-8 tahun. Seperti mewarnai, menyanyi sambil menghapal, membentuk kelompok bermain untuk membangun kerjasama dan juga belajar mengenali orang lian selain keluarga. Seperti teori diatas, anak-anak usia dini lebih dominan dalam bermain. Karenanya model pembelajaran dilakuan sambil bermain. Permainan yang dilakukan anak-anak usia dini dulunya, lebih simple, sederhana dan lebih membangun nilai-nilai budi pekerti.

Berbeda dengan anak-anak usia dini zaman sekarang. Sedangkan jika dibandingkan dengan zaman saya TK dulu, sudah berbeda jauh. PAUD masa kini sudah mempelajari  layaknya pelajaran anak SD kelas 1-2. Anak-anak sudah diajarkan hal-hal yang lebih kompleks seperti bermain komputer, berhitung yang lebih kompleks (tidak hanya 1-20), belajar bahasa asing (bahasa Inggris), membuat kreativitas yang lebih kompleks, seperti meronce, menganyam dan lain sebagainya. Padahal pada zaman dulu, anak-anak usia dini itu lebih di dominasi untuk bermain. Karena seperti teori diatas, anak-anak dalam usia dini berada dalam tahap bermain. Dan dalam tahap ini pula anak-anak menyerap banyak tentang lingkungan sekitarnya. Jadi dengan bermain mereka juga belajar akan lingkungannya.

Kemajuan pendidikan anak-anak usia dini zaman kini dikarenakan banyak hal. Yang paling berperan besar adalah kemajuan zaman atau globalisasi yang menyentuh semua aspek kehidupan, termasuk pendidikan, sehingga memaksa setiap manusia untuk mengikutinya. Apabila tidak, maka akan ketinggalan banyak informasi atau sering disebut ketinggalan zaman. Sehingga, anak-anak dalam tahap perkembangan emas ini pun sudah diberi stimulus yang lebih banyak lagi. Mungkin karena perkembangan pengetahuan yg juga maju, anak-anak dalam golden age pun sudah harus dibentuk karakternya walaupun akan berdampak negatif dalam beberapa aspek kehidupan, seperti budi pekerti, perkembangan psikososial anak dan pola pikir anak yang tidak lagi “polos”.

Menurut saya, inilah sebabnya PAUD dahulu dan PAUD masa kini itu berbeda. Saya masih ingat ketika saya TK, saya bermain beramai-ramai dengan kawan satu group di TK. Permainan mulai dari petak umpet, engklek, memanjat-manjat pohon, lomba lari dan banyak lagi. Siapa memiliki mainan, saling berbagi juga. Tetapi, jika saya lihat sekarang, anak-anak tidak lagi berlari-lari sana sini mengejar temannya, bermain petak umpet, sekarang yang terlihat adalah anak-anak bermain dengan mainannya sendiri yang lebih canggih, tidak perlu berbagi dengan orang lain mainannya. J


Mungkin ini salah satu dampaknya mihihihihi :D
 
 




Read More

Jumat, 05 April 2013

0

BIG5 Result

The Result from BIG FIVE test Personality :) so it's me :D i don't know about the truth hhaha :D

Big Five Test Results
Extroversion (52%) medium which suggests you average somewhere in between being assertive and social and being withdrawn and solitary.
Accommodation (50%) medium which suggests you are moderately kind natured, trusting, and helpful while still maintaining your own interests.
Orderliness (58%) moderately high which suggests you are, at times, overly organized, neat, structured and restrained at the expense too often of flexibility, variety, spontaneity, and fun.
Emotional Stability (38%) moderately low which suggests you are worrying, insecure, emotional, and anxious.
Inquisitiveness (60%) moderately high which suggests you are intellectual, curious, imaginative but possibly not very practical.
Take Free Big Five Personality Test
Personality Test by SimilarMinds.com
Read More

Kamis, 04 April 2013

0

Gaya Manajemen Konflik


Gaya Manajemen Konflik

Pengontrol

Seorang pengontrol memiliki ciri asertif dan kompetitif. Pengontrol memiliki kecendrungan untuk mencapai kepentingannya, bahkan dengan cara merugikan orang lain. Tipe gaya seperti ini merupakan tipe yang berorientasi kepada kekuasaan, serta akan menggunakan kekuasaan dan kekuatannya demi mencapai tujuan-tujuan pribadinya. Kompetisi bagi orang dengan gaya seperti berarti mempertahankan hak-kewajiban diri, mempertahankan pendapat yang dipercaya sebagai benar, atau sekedar ingin menang saja.

Akomodator

Seorang akomodator memiliki ciri tidak asertif dan kooperatif. Ketika melakukan akomodasi, seorang akomodator sering sekali tidak memperhatikan kepentingan dirinya sendiri dan selalu saja berfokus pada kepentingan-kepentingan orang lain. Seorang akomodator seringkali akan menurut pada perintah orang lain meskipun ia sebenarnya tidak ingin melakukan perintah tersebut.

Avoider

Avoider bercirikan tidak asertif dan tidak kooperatif. Seorang avoider tidak memiliki perhatian terhadap kepentingan dirinya dan tidak juga memerhatikan kepentingan orang lain. Ia juga tidak mau memerhatikan sekaligus juga menghindari konflik. Cara menghindar yang dilakukan oleh seorang avoider adalah seperti mengambil posisi di pinggir (supaya tidak terlihat) ketika konflik terjadi, menunda-nunda masalah sampai orang lain lupa akan terjadinya konflik, atau sekedar melarikan diri dari situasi yang mengancam.


Kolaborator

Bertolak belakang dengan avoider, seorang kolaborator memiliki sifat yang asertif sekaligus kooperatif.  Kolaborasi meliputi usaha untuk bekerja sama dengan orang lain dalam rangka untuk menemukan solusi yang dapat memuaskan kepentingan pihak-pihak yang terkait. Ini berarti bahwa seorang kolaborator akan berusaha untuk mengidentifikasikan kepentingan-kepentingan mendasar dari dua pihak yang kemudian digunakan oleh seorang kolaborator untuk menemukan alternatif-alternatif solusi bagi kedua belah pihak bertikai. Pada intinya, seorang kolaborator mengetahui kapan ia harus asertif untuk menunjukkan poin-poin penting dalam penyelesaian suatu masalah. Di sisi lain, ia juga mengetahui situasi-situasi di mana ia harus mengambil langkah yang lebih kooperatif.

Pengkompromi

Seorang pengkompromi memiliki ‘setengah ‘ sifat asertif dan ‘setengah’ sifat kooperatif. Objektif seorang pengkompromi adalah untuk mendapatkan solusi jalan tengah yang sedikit banyak memuaskan kedua pihak yang bertikai. Akan tetapi, kedua pihak yang bertikai tidak benar-benar puas dengan keputusan yang diambil. Pada intinya, seorang pengkompromi selalu berusaha untuk mencari jalan tengah yang seringkali tidak dapat benar-benar memuaskan pihak-pihak yang bertikai.



Read More

My Blog List

Footer Widget 1

Total Tayangan Halaman

Footer Widget 3

Blogger templates

Blogger templates

Pages

Diberdayakan oleh Blogger.

Footer Widget 2

About Me

Search

Popular posts